25.12.18
S01E21 : Percaya atau Tidak Part 2
Attention!
Sebelum baca ceritanya, disarankan untuk buka versi webnya dan play lagu di sidebar buat merasakan sensasi horornya...
Selamat membaca...
Cek cerita sebelumnya -> Horror Night 20
Hei, masih ingat aku? Aku yang waktu itu diteror oleh jelangkung. Aku yang dikenal tidak tahu takut, sembrono dan semacamnya. Apakah kalian berpikir ceritaku cukup sampai disitu? Belum... Inilah yang terjadi selanjutnya...
Setelah mimpi yang buruk itu, rupanya semuanya normal. Tidak ada yang mematikan kipas angin. Tidak ada yang mematikan lampu. Semua aman. Mungkin aku lupa membaca doa. Aku putuskan untuk mengambil air wudhu dan tidur. Keesokan harinya, teman-teman pengecut ku menghampiriku. Mereka mengaku kalau akulah pemenangnya. Tapi mereka bilang kalau mereka belum cukup sampai disitu. Masih ada satu tantangan lagi yang akan mereka lakukan untuk membuatku takut. Ya, sejujurnya aku sudah cukup takut dengan kejadian semalam. Tapi aku pandai dalam menyembunyikan perasaan. Berhubung besok akhir pekan, mereka mengajakku untuk berkemah di hutan angker di pinggir kota. Oke, aku terima tantangan mereka. Ya Tuhan, kapan aku bisa liburan? Oh ya, sebagai informasi dosenku cuti selama seminggu dan akan masuk kembali hari Senin nanti. Mereka memintaku untuk pergi di malam hari supaya pada saat matahari terbit besok kami bisa melihat pemandangannya.
Malam hari tiba, kami memulai perjalanan kami ke hutan. Kami menitipkan kendaraan kami di pos penitipan dekat jalan masuk ke hutan. Setelah mendapat instruksi dari penjaga dan kuncen hutan, kami masuk ke dalam hutan. Malam itu sudah sangat larut. Bulan sudah berada di titik tertingginya. Namun kami masih belum menemukan tempat yang cocok untuk bermalam. Aku mulai curiga kalau ini adalah rencana mereka. Mereka akan membuatku kelelahan hingga aku mulai berhalusinasi. Pada awalnya aku merasa seperti diawasi, kemudian aku dengar jelas suara langkah kaki yang seakan-akan mendekati kami, lalu... suara macan... Ya, suara auman. Aku yakin para pengecut ini mendengar apa yang aku dengar. Mereka berpura-pura menjadi diriku, tapi tidak bisa. Mereka pikir, mereka berhasil, sehingga mereka memasang raut muka bahagia saat aku memberitahu apa yang kudengar. Sayangnya raut muka takut kalian masih terlihat meskipun kalian mencoba untuk menyembunyikannya. Aku sudah sampai di titik batas kemampuanku. Aku lelah, ngantuk dan kesal karena tak kunjung mendapatkan tempat bermalam. Mataku berkunang-kunang, rasanya aku akan pingsan. Tapi tiba-tiba...kami dengar suara geraman. Aku tidak tahu siapa. Setelah itu kami berlari menjauh. Berharap semoga kami tidak dikejar. Aku berada di paling belakang, kulihat para pengecut itu berada jauh dariku. Kemudian... mereka hilang... Aku sendiri... Di hutan yang gelap dan sepi... Aku mulai pusing dan merasa akan pingsan... Aku lihat sekeliling... Dan tak sadarkan diri... Tapi, sebelum aku pingsan... Sesuatu menyerang ku... Hitam, berbulu, matanya merah dan bertaring besar... Aku juga melihat kukunya yang panjang... Tidak, mungkin itu cakarnya... Aku tidak tahu hewan apa itu. Tapi yang jelas... itu mengerikan...
Kubuka mata... kulihat para pengecut itu, Bapak penjaga dan kuncen hutan beserta seorang Ustadz. Aku bertanya, apa yang terjadi? Kenapa aku sudah ada di pos penitipan? Kata mereka... aku kesurupan. Aku tidak percaya pada awalnya. Aku ingat terakhir kali ada makhluk atau hewan apapun itu namanya menerkamku. Aku ceritakan wujudnya, kata Bapak kuncen itulah ' si penguasa' hutan. Katanya sedari awal kami masuk, dia lihat kalau aku sudah 'ditandai'. Tapi bukan hanya itu, kata Bapak kuncen aku ini sudah diikuti. Bahkan katanya aku ini sudah membonceng 'mereka' saat aku membawa kendaraan. Wow... sulit dipercaya.. ternyata semua hal yang aku acuhkan mulai membuatku harus memperhatikannya...
Enjoy the story? Share it to your friend
Follow Official Account Horror Night
Facebook -> @horrornightindo
Instagram -> @horrornightindo






0 komentar:
Posting Komentar