6.2.19

S02E13 : Ngepet



Kita buat lebih cepet...
Soalnya, waktunya mepet...




Akhir-akhir ini, tengah marak terjadi kasus pencurian di desaku. Ya yang namanya desa, pasti masih kental akan hal-hal supranatural seperti itu. Warga mengasumsikan kalau itu semua perbuatan tuyul atau babi ngepet. Tapi bagiku, itu semua tidak mungkin.

Suatu malam, Aku sedang dalam perjalanan pulang sehabis kerja. Ingin sekali Aku cepat sampai di rumah. Sampai di dekat pos ronda, Aku dikejutkan oleh suara semak yang bergoyang. Aku pun penasaran, jadi Aku pergi untuk memeriksanya. Saat sudah di depan semak....













































































Astaga! Seekor babi hutan melompat keluar dari semak. Aku mengejar hewan itu sekuat tenaga. Sampai akhirnya, Aku berhasil menangkapnya. Hewan itu terus meronta-ronta minta dibebaskan. Aku tidak sengaja melempar babi itu ke udara, setelah tidak sengaja Aku menyentuh bagian kelaminnya. Anehnya, seperti sedang menyentuh milik sendiri. Tapi, mana mungkin seekor babi memiliki kelamin manusia. Beruntung, dengan sigap Aku berhasil mendapatkan hewan itu lagi.

Tak lama kemudian, teman-temanku yang saat itu sedang bertugas ronda malam datang sambil membawa kurungan. Mereka bilang kalau mereka sedang mengejar hewan itu. Tunggu... Aku tidak dengar mereka bilang hewan, melainkan 'seseorang'. Mereka berspekulasi bahwa itu adalah seseorang yang merubah dirinya menjadi seekor babi alias babi ngepet. Ya... Aku sih, iya-iya aja. Aku masukkan 'babi' itu ke dalam kurungan.

Kami membawanya ke rumah Pak RT untuk diperiksa. Apakah benar itu babi jadi-jadian atau bukan. Untuk memastikan kalau babi itu asli atau palsu, Pak RT menutup kurungan dengan sarung. Dia membacakan ayat suci Al-Quran. Seperti yang sudah-sudah, kalau babi itu asli, maka ia akan tetap berada di dalam. Tapi jika sebaliknya, akan menyisakan harta hasil jarahan 'hewan' itu. Dan kau tahu apa yang terjadi?
Babi itu berubah menjadi setumpuk uang dan perhiasan. Wow... Aku tercengang. Ternyata, asumsi masyarakat memang benar. Pak RT bersyukur atas keberhasilannya mencegah kemungkaran. Dia lalu berpesan untuk selalu beramal shalih dan berbuat kebajikan. Ingatlah selalu Tuhan YME dimana pun dan kapanpun agar kita selalu berada di dalam lindungan-Nya.



















Sebuah cerita singkat untuk malam ini. Apakah kalian percaya dengan keberadaan Babi Ngepet?
Atau jangan-jangan....


























































Kalian sendiri Babinya???

1 komentar: