3.12.18

S01E04 : Kesepakatan


Siapa sangka kalau seekor hewan jinak dapat menimbulkan bencana?
Atau....
Lebih buruk....






Hari ini adalah hari berkabung bagi tetanggaku. Pasalnya sang kepala rumah tangga harus pergi meninggalkan keluarganya untuk selamanya. Semua sanak saudara berkumpul di rumah yang letaknya hanya 3 langkah dari rumahku. Sejujurnya pada saat si Bapak ini mulai menunjukkan 'tanda-tanda kepergian' hingga menghembuskan nafas terakhir, akulah yang berada di sisinya. Ia meninggalkan seorang istri yang bekerja sebagai penjaga kantin sekolah dan 2 orang anak. Anak pertamanya kuliah di luar kota, sedangkan si bungsu bersekolah di sekolah yang sama dengan tempat Ibunya bekerja.


Awalnya, beberapa hari sebelum si Bapak ini meninggal, dia masih sempat mengajakku mengobrol. Aku ingat hari itu hari Selasa. Tiba-tiba, di tengah percakapan kami, si Bapak merasakan sakit yang hebat di dadanya. Sontak aku kaget dan langsung meminta bantuan penghuni rumahku. Karena akses jalan yang tidak memadai, kami putuskan untuk membawanya ke rumah sakit dengan mobil angkot. Singkat cerita, setelah aku bawa dia ke ruangan pemeriksaan, Dokter yang memeriksa si Bapak keluar dari ruangan itu. Beruntung nyawanya masih terselamatkan. Katanya sakit jantung yang dimiliki si Bapak kambuh. Selepas itu aku kabari keluarganya, kemudian mereka datang dengan penuh kekhawatiran. Pasalnya si Bapak itu masih belum sadarkan diri. Aku pun pamit pulang karena sudah ada yang menjaganya. Mereka berterimakasih kepadaku.

Keesokan malamnya, si Ibu menelponku dan memintaku untuk menjaga suaminya. Katanya anaknya yang bungsu sedang sakit dan ada di rumah. Tak lama kemudian shift jagaku dimulai setelah si Ibu panit pulang. Malam yang hening dan udara dingin di dalam ruangan karena AC membuatku bergidik. Setahuku setiap rumah sakit memiliki kisah mistisnya sendiri. Kucoba untuk melupakan hal itu dengan membuat diriku terlelap. Karena si Bapak pun masih belum sadarkan diri, setidaknya aku bisa tertidur dengan lelap tanpa harus mengkhawatirkan keadaannya. "Meong!", di tengah tidurku suara kucing mengagetkanku. Disitu aku bingung, bagaimana bisa seekor kucing masuk ke dalam ruangan sementara pintu dan jendela tertutup rapat-rapat. Ah.. mungkin sebelum aku kemari kucing itu sudah ada di bawah ranjang si Bapak. Aku perhatikan bagaimana kucing itu menjilati tangan si Bapak yang masih belum sadar. Setelah puas menjilati tangan si Bapak, aku bisa lihat kucing itu memintaku untuk membukakan pintu. Kubuka pintu ruangan dan biarkan ia pergi. Saat ku tutup pintu..... Aku dikejutkan oleh suara si Bapak yang memanggilku. Dia siuman setelah sekitar satu hari satu malam tak sadarkan diri. Ku panggil suster jaga malam itu untuk memeriksa keadaan si Bapak. Dia terkejut karena kondisi si Bapak benar-benar pulih total. Tapi, untuk memastikannya, dia memintaku untuk menunggu sampai dokter jaganya datang paginya.

Pagi harinya, dokter jaga datang dan memeriksa keadaan si Bapak. Reaksinya sama dengan suster jaga itu dan ia mengonfirmasikan bahwa si Bapak benar-benar pulih total. Suatu keajaiban katanya. Dengan kondisi seperti itu, si Bapak langsung diperbolehkan untuk pulang. Aku kemas semua barang-barangnya dan menyelesaikan administrasinya. Dia terlihat semangat sekali, seolah-olah ini adalah awal yang baru dari hidupnya. Kami sudah memesan angkot yang ada di seberang jalan, karena rumah kami berlawanan arah dengan rumah sakit. Dengan ceroboh si Bapak menyebrang jalan.....dan seketika tubuhnya tertabrak mobil ambulans yang melaju kencang. Aku lihat dengan jelas bagaimana tubuhnya terhempas. Orang-orang mencoba untuk menolongnya, termasuk si supir ambulans tadi. Nahas nyawanya tidak tertolong.

Kembali ke masa kini, ketika keadaan sudah tenang aku ajak si Ibu ngobrol. Aku ceritakan semua pengalamanku, termasuk soal kucing itu. Si Ibu bilang kalau dia tidak pernah melihat seekor kucing pun selama ia menjaga suaminya. Sekarang kebingungan merasuki pikiranku. Kemudian aku bercerita pasal si Bapak saat siuman. Katanya, selama tak sadarkan diri ia bertemu dengan seseorang berjubah hitam dan menawarkan kesehatan dan kekayaannya. Hmm...













Asal kalian tahu, kucing itu rupanya....






























































0 komentar:

Posting Komentar