7.12.18

S01E07 : Yang Tidak Diinginkan Part 1



Oke jadi buat post kali ceritanya author buat jadi 2 part. Berawal dari persahabatan yang berakhir karena masalah keluarga sampai ke sesuatu yang tidak diinginkan oleh keluarga. Berikut adalah ceritanya...


Sebenarnya kejadian ini sudah lama terjadi. Tepatnya 9 tahun yang lalu. Cerita ini berkaitan dengan sebuah rumah tua yang mana keberadaannya seolah menjadi ikon di tempat tinggalku dulu. Rumah itu besar sekali, meskipun hanya memiliki satu lantai. Di dalamnya ada 5 kamar tidur, 1 kamar mandi, dapur dan halaman belakang yang hampir sama luasnya dengan luas rumah itu. Rumah itu milik temanku, sebut saja Kiki. Dia sering mengajakku bermain ke rumahnya. Apalagi main PS. Dia tinggal bersama Ayahnya, sejujurnya aku tidak pernah tahu siapa Ibu Kiki dan seperti apa rupanya. Aku tidak berani menanyakan itu kepadanya. Ayahnya seorang seniman. Banyak sekali lukisan dan ukiran kayu buatannya. Ia sering mengajari kami cara membuat ukiran, ya walau masih ukiran sederhana sih.

Mereka berdua orang yang baik, tapi semua berubah semenjak kakak dari Ayahnya Kiki datang. Kiki jadi jarang sekali mengajakku bermain lagi. Setiap kali aku lewati rumahnya di malam hari, aku sering mendengar suara orang yang bertengkar. Bahkan tak jarang aku melihat karya seni Ayah Kiki berada diluar rumah atau di tempat sampah. Hingga suatu hari di sekolah, Kiki tiba-tiba saja menghampiriku dan meminta maaf setelah akhir-akhir ini dia mengajakku bermain seperti biasa. Aku kaget saat dia bilang bahwa dia akan pindah rumah. Bukan hanya itu, Bibinya akan menjual rumahnya dan merubahnya menjadi sebuah kontrakan. Sebuah rahasia yang selama ini Kiki simpan dariku ialah.....Ayahnya pengidap Leukemia. Katanya dia sudah mengidap penyakit ini sejak Kiki baru dilahirkan. Dan itulah alasan mengapa Kiki tidak pernah melihat Ibunya.

Tak lama semenjak hari itu, aku mendapat 2 kabar yang mengejutkan, Kiki akhirnya pindah rumah berbarengan dengan berita kematian Ayahnya Kiki. Singkat cerita rumah itu kosong dan sedikit demi sedikit rumah itu mulai dihancurkan. Selama 3 tahun,  kontrakan yang diinginkan Bibi Kiki pun sudah selesai. Dalam sekejap, kontrakan itupun penuh. Dan dapam sekejap pun, penghuninya pergi.

Dalam sebulan, biasanya ada 3-4 kali pergantian penghuni kontrakan. Ada beberapa faktor penyebab, ada yang bilang karena sikap si pemilik kontrakan yang tidak ramah, ada yang bilang karena tetangganya yang mengganggu, bahkan......'faktor lain'. Memang, di kontrakan itu bisa dibilang jauh dari kata nyaman. Menurutku penataan ruangnya kurang, bahkan untuk sebuah kontrakan bagiku itu sangat kumuh. Ditambah suasana yang gelap dan pengap menambah kesan seolah-olah kontrakan itu tidak pernah ditempati. Sebagai informasi, kontrakan itu juga sering dimasuki oleh polisi berpakaian preman yang mengincar para kriminal yang mendiami kontrakan itu.

Dan bicara soal 'faktor lain', konon katanya banyak hal-hal mistis saat pembangunan kontrakan itu. Ada yang melihat penampakan, mendengar suara misterius, bahkan ada yang sampai meninggal karena terjatuh saat pembuatan atap. Kata 'orang pintar' di tempat tinggalku, 'penghuni' tanah kontrakan itu rupanya tidak terima dengan pembangunan kontrakan tersebut. Para buruh yang bekerja seolah-olah mengabaikan perkataannya. Dan nyatanya, hal-hal buruk sampai misterius pun sering terjadi. Dan akhirnya, setelah setahun beroperasi kontrakan itu......... terbengkalai.....













Ceritanya tidak cukup sampai disitu....

0 komentar:

Posting Komentar