5.12.18

S01E06 : Rumah Kosong


Sebuah cerita yang mainstream di kalangan pecinta horror. Namun, dikemas dengan cara yang tidak biasa...

Aku tinggal di sebuah perumahan bersama orang tuaku. Sekilas perumahan rumahku ini terlihat seperti perumahan yang diisi oleh orang-orang yang hidupnya bahagia. Nyatanya...itu salah. Semenjak aku TK hingga kuliah, aku tidak pernah pindah rumah. Tapi, dalam hitungan bulanan pasti ada saja tetanggaku yang pindah rumah. Orang lama berganti orang baru. Begitulah seterusnya selama bertahun-tahun. Aku penasaran, apa yang sebenarnya terjadi? Pasti ada sesuatu dibalik perumahan ini. Ada satu rumah yang menjadi fokusku dalam penelusuran ini. Sebuah rumah 2 lantai berwarna putih bergaya Eropa klasik. Ya, itulah menurutku, karena sejujurnya aku tidak begitu memahami jenis-jenis gaya rumah. Pagarnya tinggi setinggi kurang lebih 2 meter, berwarna hitam. Baik siang maupun malam lampunya selalu menyala. Rumah itu mulai ditinggalkan saat aku berumur 7 tahun. Kalaupun ada penghuninya, paling hanya bertahan seminggu atau kurang dari sebulan. Rumah itu bernomor 4, jaraknya kurang lebih 300 meter dari rumahku.

Aku mengajak sahabat dan pacarku untuk menulusuri rumah itu. Kalau jadi viral, lumayan kan? Aku pilih malam Jum'at agar sensasinya terasa. Aku meminta izin orang tuaku dengan alasan menginap di rumah sahabatku itu, padahal nyatanya tidak. Sepulang kuliah kujemput pacarku dan menuju ke rumah sahabatku. Kebetulan sahabatku itu sedang di rumah sendiri, sementara keluarganya pergi keluar kota. Disana kami menunggu sampai malam tiba.

Jam 12 tengah malam, kami bertiga sudah berada di depan rumah itu. Dengan bermodalkan senter, handphone dan camcorder, kami memasuki rumah itu. Anehnya, pagarnya tidak dikunci. Lumayan, daripada harus memanjat pagar. Halaman rumahnya tidak begitu luas dan tidak begitu sempit. Sekilas rumah ini tampak nyaman untuk ditinggali. Setelah mencoba masuk dengan mencongkel jendela, akhirnya kami bisa masuk ke dalam. Bau apek ditambah tempat yang kotor menyambut kedatangan kami. Kami soroti seisi rumah sambil merekam isinya. Di lantai bawah terdapat ruang tamu yang luas dengan sebuah kamar tidur, dapur dan WC. Semuanya kosong, tak ada satupun perabotan di dalamnya. So far so good.

Sekarang saatnya kami naik ke lantai dua. Sepanjang penelusuran tidak ada sesuatu yang menakutkan. Tapi saat di lantai dua.... semuanya berubah. Di lantai dua terdapat 3 kamar dan 1 toilet. Semuanya bisa diakses kecuali kamar paling ujung kiri. Di 2 kamar sebelumnya tidak ada apa-apa, begitu juga di toiletnya. Aku dan sahabatku mencoba mendobrak pintu kamar yang terkunci itu. Saat berhasil di dobrak.... ternyata hanya ada sebuah rak buku kosong dan sebuah lemari bercermin. Tidak ada apapun disana, hingga pacarku melihat seperti ada celah di langit-langit ruangan itu. Aku naik ke atas rak buku dan berhasil meraih celah tersebut. Ternyata itu adalah sebuah tangga menuju loteng. Hanya aku saja yang berani melihat ke dalam loteng.  Suara derit kayu dari tangga yang kunaiki menambah kesan horor di ruangan itu. Ku perhatikan sekeliling loteng..... dan tidak ada apapun. Isinya hanya loteng kosong. Aku turun dari tangga, baru saja aku ingin memberitahu sahabat dan pacarku, tiba-tiba....... pacarku berteriak sambil berlari keluar ruangan disusul sahabatku. Aku tahu mereka panik dan ketakutan, tapi aku tidak tahu apa penyebabnya. Aku ikuti mereka dan akhirnya kami bertiga keluar dari rumah itu.

Aku merasa bersalah, karena tiga hari semenjak malam itu mereka berdua jatuh sakit. Bahkan mereka tidak bisa menceritakan apa yang mereka lihat pada waktu itu......













Hingga akhirnya, sahabatku mengirimkan screenshot hasil penelusuran waktu itu. Dan ternyata, ini hasilnya.....



































































0 komentar:

Posting Komentar