20.2.19
S02E20 : Hal Buruk
Ingatlah!
Selalu waspada dimanapun kalian berada...
Hati-hati di perjalanan dan teruslah berdoa agar selamat sampai tujuan...
Hhh... menyebalkan...
Jalanan yang macet, di tambah suara klakson yang saling bersahutan membuat kepalaku pusing. Ingin sekali Aku segera sampai di rumah. Di samping itu, hal yang paling menyebalkan lainnya adalah ketika ada banyak sekali pengemis dan pengamen yang acap kali memaksa untuk diberi uang. Sungguh menyebalkan....
Aku tidak mengerti, mengapa setiap kali Aku pulang bekerja harus selalu terjebak macet? Baik itu shift pagi, sore maupun malam, selalu saja terjebak macet. Sepertinya, Aku memang ditakdirkan untuk menjadi orang yang selalu sial. Tidak apa-apa, secara tidak langsung Aku belajar menjadi orang yang sabar.
Oh ya, Aku hampir lupa. Kenapa jadi curhat gini ya? Ini kan, bukan forum curhat? Hhh...oke. Straight to the point.
Waktu itu...
Pulang shift 2 sekitaran jam 12-an. Bukannya lanjay malah anjay. Macet bro... Deuhh...sué emang. Hampir sejam lamanya Aku kejebak macet. Aku sudah khatam, kalo macet lama di malem hari, biasanya ada lakalantas. Dan....
BOOM!!
Sudah kuduga. Aku liat orang-orang lagi ngerubungin motor di pinggir jalan deket pohon gede di sebrang minimarket. Wait...apa Aku bilang... minimarket? Kayanya sih gitu.
Ya udah deh, Aku mampir ke minimarket dulu buat beli cemilan. Pas masuk sih, biasa aja. Ada Bapak-Bapak lagi belanja terus dilayanin sama kasirnya. And...nothing's wrong with it. Pas lagi ngambil cemilan, Aku liat salah satu pegawai minimarket lagi ngumpet sambil kayak yang ketakutan gitu. Aku tanya pegawai itu,
"Kenapa mas?", dia malah nyuruh Aku buat diem. "Ada apa sih, Mas?",
"Mas tadi gak liat?", Aku cuma bisa geleng-geleng kepala,
"Liat apaan sih mas?", dia ngintip ke arah kasir terus ngumpet lagi sambil dzikir. Aku tanya lagi orang itu,
"Masnya liat apa sih?", akhirnya dia bicara,
"Mas gak liat kalo Bapak-bapak yang lagi belanja itu setan?", Seriously? Oh, c'mon... Dasar bocah halu,
"Mas ada-ada aja. Mana ada setan belan...ja...", Crap! I put my words back...
Pas Aku lagi memastikan kalo pegawai itu lagi berhalusinasi, Bapak-Bapak itu berubah wujudnya. Semula kakinya yang nampak biasa-biasa saja, menjadi penuh luka dan nanah. Jaket parasutnya mulai terlihat robek dan terlihat bajunya berlubang. Kulitnya robek hingga tampak dagingnya. Bukan hanya itu, lehernya seperti terkena sabetan benda tajam. Lukanya membentuk garis diagonal yang panjang. Bahkan, darah pun tak henti-hentinya mengucur dari lehernya. Do you wanna know the most disgusting part? Kepalanya tampak seperti retak. It scares me a lot. Aku jadi ikut ngumpet sama pegawai itu.
"Kata Saya juga apa... Masnya ngeyel sih...".
Beberapa detik kemudian, kami melangkah ke meja kasir setelah terdengar suara orang buka pintu. Luckily, 'he' was gone.
"Silahkan...", kata kasir itu,
"Mas?", tanyaku,
"Ya?", kata kasir itu,
"Tadi Bapak-Bapak yang sebelum Saya siapa ya?",
"Oh, tukang parkir sini. Katanya di depan ada tabrakan. Korbannya ketabrak ampe mental. Terus, si pelaku juga lagi mabok sambil nyetir. Udah mabok, bawa motornya kenceng lagi. Dua-duanya meninggal, sama motornya rusak.", tutur petugas kasir.", BTW, Aku sempet motoin mayat yang terlibat kecelakaan.
"Mas tau nggak korbannya siapa?", dia geleng-geleng kepala. Dia juga kepo, ya udah deh Aku tunjukin fotonya. I can see you're scared, man.
"Mas gak salah kan?", kata petugas kasir.
"Demi Allah! Barusan sebelum masuk, Saya sempet foto-foto di TKP", petugas kasir itu segera me-review rekaman CCTV.
Disitu, terlihat pegawai minimarket yang lagi ngumpet. Terus Aku ngambil cemilan sambil ngobrol ke pegawai yang ngumpet itu. Udah itu, Aku ngecek meja kasir, terus ikut ngumpet. Petugas kasir itu benar-benar kaget....
Dia lihat sedang berbicara sendiri saat Aku bersembunyi.....
Bapak-bapak itu adalah korban kecelakaan itu. Dan dia... tidak terekam oleh CCTV....








0 komentar:
Posting Komentar