2.1.19

S01E27 : T(eh) untuk Teror Part 1



Apa yang terjadi jika sebuah bahan dasar minuman dapat menimbulkan bencana?
Atau...
Kutukan??
Jadi nomaden itu...

Ada sukanya, ada dukanya. Sukanya kita bisa tahu tempat-tempat wisata, tempat makan yang recommended banget, dll. Tapi, Aku nggak suka kalau udah waktunya pindah rumah. Baru aja deket sama temen satu harus pisah lagi. Ya, mau gimana lagi? Lagian, Bapak juga emang dinasnya pindah-pindah.

Satu waktu, aku dan keluargaku pindah ke sebuah rumah dekat perkebunan teh di daerah dataran tinggi. Hawanya selalu dingin setiap malam sampai subuh. Ya, wajar sih, namanya juga dataran tinggi. Rumahku waktu itu bergaya klasik, juga terpencil. Kami tidak punya tetangga satupun. Rumah itu berlantai dua, lima kamar, satu kamar mandi, ruang tamu, dapur dan sebuah basemen. Hmm... Kenapa bisa ada basemen ya?

Sebelum lanjut ke cerita, baca dulu iniπŸ‘‡πŸ‘‡
Horror Night 26

Semenjak pindah ke rumah itu, Aku suka nyuri-nyuri kesempatan buat masuk ke basemen. Butuh waktu beberapa malam hingga akhirnya Aku memiliki kesempatan tersebut. Rumah udah sepi. Bapak sama Ibu udah tidur. Waktunya eksekusi. Aku mengendap-endap menuju basemen. Saat sampai di depan pintu....

Sial! Dikunci. Sesaat Aku berpikir untuk menyerah. Soalnya, pemilik rumah ini hanya memberikan kunci rumah saja. Tunggu dulu...
Kayanya Aku inget sesuatu...

Ibu punya kebiasaan naruh kunci rumah di meja ruang tamu. Dan bener aja, disitu tergeletak satu set kunci. Kunci udah di tangan, sekarang waktunya buat ngejajal satu persatu. Setelah beberapa kali mencoba...
CETREK!! CETREK!!
Yes!! Kebuka!! Daripada kebanyakan mikir, mending langsung masuk ke dalem.
Eits....ntar dulu nih....

Kok gelaaaapp??? Why gitu lho???
Aku nyari saklar lampu sesegera mungkin. Sayangnya, nggak fungsi. Apa boleh buat. Bermodalkan flash HP, Aku masuk ke dalam basemen. Pengap, lembap dan kotor. Tangga yang Aku turuni terbuat dari kayu. Jadi, setiap kali Aku turun selangkah, pasti kayunya berderit. Aku takut kalau udah sampai di dalem ada setan atau monster kayak gitu.
Tenang...
Itu cuma sugesti...

Samar-samar, Aku mencium bau teh. Ya, Aku serius. Bukan kaleng-kaleng and no halu. Tapi... darimana asalnya, ya?
Nggak ada apa-apa selain rak besi di dalem basemen itu. Temboknya terbuat dari batu bata yang sudah berlumut. Aku berpikir kalau basemen sudah ditinggalkan selama bertahun-tahun lamanya. Aku masih terus mencari sumber bau teh itu...
Sampai-sampai...

Aku lihat ada satu bata yang agak menonjol keluar. Pas dicek...
Ternyata bata itu menyimpan sesuatu di dalamnya. Mau tahu apa isinya??

Di dalem bata itu ada sebuah sak kecil yang diiket pake tali. Aku yakin isinya pasti daun teh. Yap, sesuai tebakanku. Isinya daun teh semua. Tapi, kok aneh ya? Bagaimana bisa daun teh yang kutemukan ini masih tampak segar? Pemilik rumah ini bilang, rumah ini sudah ditinggal puluhan tahun lamanya. Hmm... mungkin pemilik rumah ini baru saja menyimpan teh ini begitu Aku menempati rumah ini.
Masuk akal...

Aku kembali ke atas dan mencoba untuk mencicipi teh itu. Sebenernya... Aku takut lama-lama di basemen sih...
Singkat cerita, Aku buat teh sendiri pake cara yang Ibu ajarin.
SLURP... AHH....
Ini teh paling enak yang pernah Aku cobain seumur hidupku. Bapak sama Ibu harus coba ini.

Keesokan paginya, Ibu bikin teh sama sarapan. Teh nya, dari daun teh yang Aku dapetin semalem. Pas Bapak nyobain, "Wenak tenaaann...", reaksinya sama denganku. Aku jelasin ke orang tuaku soal teh itu. Awalnya Bapak nggak setuju. Soalnya, dia nggak mau ngambil barang orang. Eh.. malah diseruput sampe abis...
"Tapi enak sih...", kata Bapak. Dasar Aki-Aki...

Setelah sarapan, Aku pergi kuliah dianter Bapak. Kebetulan kantor Bapak sama kampusku searah. Singkat cerita sepulang kuliah, Aku lihat ada beberapa cangkir bekas teh di ruang tamu. Ternyata, ada orang yang kebetulan lewat di depan rumah. Ibu langsung ngajak orang itu ke rumah. Tamu itu sepasang suami istri yang rumahnya beberapa langkah di belakang rumah. Ibu ngasih mereka minum teh yang Aku dapetin semalem. Luar biasa, mereka juga suka sama rasanya. Mereka minta teh itu buat diolah di rumah mereka sendiri. Aku sih, ya aja Ama cerita Ibu.

Malem harinya...
Waktu itu, hawanya dingin banget. Saking dinginnya, Aku jadi insom jadinya, alias insomnia. Sampe jam 2 pagi, Aku masih melek. Cobain setel lagu. Mudah-mudahan Aku bisa tidur. Colokin headset, langsung setel lagunya. Pas denger lagu....
"Kamu... terkutuk... Kamu... terkutuk...", kok ada orang ngomong gitu di lagunya, ya? Perasaan, lagu Raisa nggak ada lirik gitu deh...

Aku lepas headset... Kok heniiinnggg??? Nggak ada suara apapun selain suara jangkrik. Aku coba merem lagi...




























KAMU TERKUTUK!!!!













Aku dikagetkan dengan wujud Kakek-kakek yang muncul di depan wajahku sambil bilang, "Kamu terkutuk" tadi...















Apa maksudnya ya???
Sampai disitu, Aku nggak tidur semaleman...
















To Be Continued...

0 komentar:

Posting Komentar