Jawabannya adalah...
PLEKKK!
"Hhh... ini udah orang ke-57 yang dinyatakan hilang",
"Iya, Pak RT. Kita gak tau harus gimana lagi?",
"Ya...kalo boleh terus terang...Saya sebenernya udah lama pengen lapor Polisi...",
"Kalo mau lapor Polisi kenapa harus nunggu 57 orang jadi korban dulu Pak?",
"Saya belum selesai ngomong, Rendra!", pemuda bernama Rendra itu menelan ludah, "Saya mau lapor Polisi...cuman....",
"Bapak punya masalah sama Polisi?",
"Nggak",
"Bapak takut sama Polisi?",
"Enak aja Kamu! Masa Ketua RT takut sama Polisi?",
"Ya terus kenapa Pak?",
"Kamu mau tau?", Rendra mengangguk. Pak RT membisikkan sesuatu kepadanya, "Saya punya utang 100 ribu sama Polisi di Polres. Kalo kesana pasti Saya ditagih",
😑😑
"Aduh Pak.... Cuma gara-gara ngutang 100 rb doang Bapak ngerelain 57 orang warga Bapak ilang gitu aja?",
"Ssstt... jangan kenceng-kenceng ngomongnya...",
"Hhh...ya udah, kalo Bapak gak sanggup lapor biar Saya aja...", Rendra menyerahkan setumpuk kertas "orang hilang" ke Pak RT yang dari tadi ia pegang,
"Duhh...semoga aja yang datang bukan si Bapak yang itu...",
Di lain tempat...
"HACIIIHH!! *SNIFF*...HAAAA...",
"Bapak sakit?",
"Nggak. Nggak apa-apa kok Hana 😁",
"Oh, ya udah deh",
"😁, By the way...bisa gak manggilnya gak usah formal amat?",
"🙂 Ya udah deh, Mas Lintang",
"Nah gitu dong. Lagian kita kan seumuran.....terus... sama-sama single lagi....😉",
"Iiihh...apaan sih Mas Lintang?",
"😋 Seneng deh liat Kamu kayak gitu", di tengah pembicaraan 2 orang Perwira Polisi beda jenis itu, sang junior datang,
"Misi Mas Lintang? Ada yang mau lapor",
"Oh ya, suruh masuk",
"Ya Mas", rupanya Rendra. Dia melakukan apa yang harusnya ia lakukan,
"Ada yang bisa Saya bantu, Pak?",
"Iya Pak. Saya...mau melaporkan...kasus kehilangan orang...",
"Berapa orang?",
"...57 orang Pak", Polisi bernama Lintang dan Hana itu terkejut,
"Banyak banget, Pak. Itu...apa penyebabnya? Terus, bisa diceritain kronologisnya?",
"Mmm....jadi gini, Pak....",
"AAAAAHHH!!... TOLONG!...TOLOOOOONNGGG!!!!", seorang pria paruh baya berlari ketakutan. Dia berlari menjauh dari muara danau menuju perkampungan. Tak henti-hentinya pria itu berteriak minta tolong. Sampai di perkampungan Dia dikerubungi oleh warga yang penasaran, "Tolong...aaa....ada...aaa...ada...",
"Permisi, Pak RT mau lewat", Pak RT mendatangi kerumunan itu, "Lho, Kamu kenapa Don? Mana Marwan?",
"Ma...Ma...Marwan.....", si Pria gelagapan. Dia masih kaget bukan main melihat kejadian yang baru saja menimpanya dan temannya,
"Kenapa si Marwan? Dia kan pergi nyari Ikan bareng Kamu?", pemuda itu menjawab,
"Marwan dimakan Buaya, Pak...."
Di kantor Polisi...
"Kejadiannya udah hampir 3 bulan yang lalu, Pak. Awalnya ada Bapak-Bapak usianya sekitar 60 tahunan yang dilaporkan hilang waktu ngambil sampah di Muara. Terus 4 orang anak yang kabar terakhirnya mandi di Danau deket Muara. Terus...aja sampai terakhir sepasang anak muda hilang semalem. Mereka korban ke-56 sama ke-57",
"Apa semua kabar kehilangan ini dilaporkan oleh keluarga korban yang bersangkutan?",
"Ya, Pak", Hana mengetik semua kronologis kejadian di komputernya,
"Sudah beres, Bu Hana?",
"Ya Pak Lintang. Semuanya sudah Saya masukkan",
"Oh ya, dimana kejadiannya?".
Sementara itu di kampung...
"Kamu nggak bohong kan, Don?",
"Saya berani sumpah, Pak RT! Dia... diseret gitu aja ke air sama Buaya!", sontak para warga yang mendengar penuturan Don cemas. Mereka mempertanyakan solusi dari situasi yang menegangkan ini,
"Warga sekalian, harap tenang! Sekarang Saya lagi suruh Rendra buat lapor Polisi. Dan sampai situasi terkendali, para warga diharapkan untuk tidak mendekati daerah Muara atau Danau", begitu tegas Pak RT...
Di tepi Danau, tampak seorang pria mengenakan pakaian pangsi hitam. Dia berdiri menatap ke arah Danau yang tenang.
"Permainan dimulai..."
To be continue...






0 komentar:
Posting Komentar